Perintah-perintah dari FreeBSD tidak terlalu berbeda jauh dengan GNU/Linux. Oleh karena itu bagi kita yang sudah terbiasa menggunakan sistem operasi open source seperti GNU/Linux tentu akan mudah dan lebih familiar. Bagi para pemula disarankan menggunakan sistem operasi seperti GNU/Linux terlebih dahulu sebelum pindah ke sistem operasi ini atau keluarga BSD agar tidak terlalu kaget dengan lingkungan yang baru.
Berikut adalah salah satu contoh tampilan awal dari FreeBSD setelah anda booting.
FreeBSD merupakan sistem operasi yang sangat cocok diimplementasikan untuk server. Hal ini yang mungkin menyebabkan para pengembang sistem operasi tidak fokus kepada tampilan atau user interfacenya.
Bagi kita yang sudah terbiasa menggunakan perintah console pada sistem operasi berbasis UNIX-like tentu akan terbiasa dengan tampilan gelap dan hitamnya . Justru kemampuan powerfull dari keluaga BSD berada di consolenya .
Coba kita login dan masuk ke sistem sebagai root. Akan muncul tampilan awal sebagai berikut.
Tulisan “freeshbee” sebelum tanda “#” merupakan nama hostname dari sistem FreeBSD yang telah kita setup sebelumnya. Kita coba ketikkan perintah “ls” maka hasilnya juga sama. Default shell yang digunakan untuk user root adalah csh adapun untuk user biasa ialah sh. Kita bisa ganti ini sesuai dengan selera. Saya biasa menggunakan bash tapi karena di FreeBSD yang saya install belum ada sementara gunakan csh terlebih dahulu.
Ketikkan “uname -a” untuk mengetahui environtment dari FreeBSD kita.
Kebetulan yang saya install pada VirtualBox adalah FreeBSD versi 9.0-Release dengan default kernel GENERIC. Apakah FreeBSD tidak ada user interfacenya?. Tentunya ada hanya saja pada pengenalan kali ini saya tidak menampilkan X Window dari FreeBSD. Pada artikel mendatang insya Alloh akan saya jelaskan bagaimana cara installasi X Window.
Kita akan coba install paket shell bash pada FreeBSD. Pada FreeBSD dikenal sebuah installasi software repositori seperti apt pada GNU/Linux Ubuntu dengan nama ports.
Masuk ke direktori bash pada ports sebagai berikut.
cd /usr/ports/shells/bashLakukan perintah seperti pada gambar berikut ini.
Nah salah satu perbedaan dari ports dan APT
ialah pada permasalahan kompilasi. APT pada GNU/Linux menginstall
program yang sudah terkompilasi sedangkan ports (dan portage pada
GNU/Linux Gentoo) mendownload, mengekstrak source code dan mengkompilasi
source yang ada sesuai dengan environtment lingkungan sistem operasi
kita. Karena bagaimanapun tetap hasil kompilasi yang sesuai dengan
lingkungan sistem operasi kita akan mendapatkan hasil yang lebih optimal
daripada menginstall apa yang sudah dikompilasi oleh pihak lain.
Lalu bagaimana dengan update repositori?. Dahulu jaman ketika saya masih menggunakan sistem operasi ini versi 5 dan 6 dikenal istilah cvsup untuk update repositori ports. Terakhir di FreeBSD terbaru dikenal dengan csup sebagai pengganti dari cvsup. Csup merupakan rewrite ulang dengan menggunakan bahasa C. Sementara cvsup sebelumnya memiliki ketergantungan dengan Modula-3. Csup diklaim lebih cepat dan fleksibel. Contoh aplikasi sebagai berikut
Lalu bagaimana dengan update repositori?. Dahulu jaman ketika saya masih menggunakan sistem operasi ini versi 5 dan 6 dikenal istilah cvsup untuk update repositori ports. Terakhir di FreeBSD terbaru dikenal dengan csup sebagai pengganti dari cvsup. Csup merupakan rewrite ulang dengan menggunakan bahasa C. Sementara cvsup sebelumnya memiliki ketergantungan dengan Modula-3. Csup diklaim lebih cepat dan fleksibel. Contoh aplikasi sebagai berikut
Semoga gambaran awal pengenalan dari sistem operasi ini membantu kita mengenal sistem operasi open source yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar